3 Strategi Keluar Dari Posisi

Denny Yamada, 2020-12-30 17:01:24

3 Strategi Keluar Dari Posisi

Denny Yamada, 2020-12-30 17:01:24

3 Strategi Keluar Dari Perdagangan Yang Menguntungkan

Strategi Keluar Perdagangan Yang Efektif:

  1. Stop / limit tradisional (menggunakan support dan resistance)
  2. Trailing Stop Moving Average
  3. Pendekatan berbasis volatilitas menggunakan ATR

Banyak trader yang memfokuskan diri pada bagaimana cara menemukan waktu yang tepat untuk memasuki perdagangan. Ini memang penting, namun trader juga harus menemukan cara keluar dari perdagangan yang akan menentukan kesuksesan perdagangan tersebut.

Artikel ini membahas 3 strategi keluar/exit perdagangan yang harus dipertimbangkan ketika ingin keluar dari posisi perdagangan.

Strategi # 1: Stop / Limit Tradisional (Menggunakan Support dan Resistance)

Salah satu cara terbaik untuk mengendalikan emosi adalah dengan menetapkan target (limit) dan stop secara bersamaan pada saat perdagangan dimulai. Ini adalah pendekatan yang jauh lebih baik daripada masuk tanpa 'stop loss' dan harus memeras keringat saat Anda melihat perdagangan yang merugi dan menghabiskan ekuiti pada akun.

Banyak ditemukan trader yang menetapkan rasio risiko terhadap profit setidaknya 1: 1 dan ini salah satu ciri umum dari trader yang sukses.

Sebelum masuk ke pasar, trader harus menganalisis jumlah risiko yang akan ditanggung dan menentukan titik stop di level tersebut, sambil menempatkan target profit setidaknya sejumlah yang sama. Jika trader salah, perdagangan akan secara otomatis ditutup pada tingkat risiko yang dapat diterima; jika analisa trader benar dan harga mencapai target, perdagangan juga otomatis ditutup. Salah satu hasil memberikan jalan keluar trader.

Level support dan resistance yang terdefinisi dengan baik dalam USD / JPY

Trader yang ingin mengambil posisi buy akan mencari harga untuk memantul dari level support sehubungan dengan sinyal buy yang jelas menggunakan indikator. Karena harga telah menembus lebih rendah daripada level support untuk sementara, trader akan mencari posisi stop sedikit di bawah level support. Limit dapat ditempatkan pada level resistance karena harga telah mendekati level ini beberapa kali. Untuk posisi sell, ini akan dibalik dan stop dapat ditempatkan di dekat level resistance dengan limit ditempatkan di support.

Strategi # 2: Trailing Stop Moving Average

Sudah lama diketahui bahwa moving average dapat menjadi alat yang efektif untuk menyaring arah tren pasangan mata uang. Ide dasarnya adalah trader mencari peluang buy saat harga di atas moving average dan mencari peluang jual saat harga di bawah moving average. Namun, juga berguna untuk mempertimbangkan moving average sebagai trailing stop.

Idenya adalah jika MA memotong harga, maka trennya bergeser. Trader yang memanfaatkan tren ingin menutup posisi setelah pergeseran ini terjadi. Inilah sebabnya mengapa menetapkan stop loss Anda berdasarkan moving average bisa efektif.

Grafik di atas menggambarkan entri buy di atas penembusan level resistance, yang juga di atas simple moving average 100 hari. Level stop ditempatkan sejauh 220 poin dari moving average dan limit ditempatkan sebesar 440 poin untuk memastikan rasio risiko terhadap profit 1: 2. Saat harga naik, MA dan stop harus dipindahkan ke mana pun MA berada. Ini menciptakan jaring pengaman jika harga berubah tajam.

Strategi # 3: Menggunakan Pendekatan Berbasis Volatilitas (ATR)

Teknik terakhir menggunakan Average True Range (ATR). ATR dirancang untuk mengukur volatilitas pasar. Dengan mengambil kisaran rata-rata antara level tertinggi dan terendah untuk 14 candle terakhir, ini akan memberi tahu trader bagaimana pasar berperilaku tidak menentu, dan dapat digunakan untuk menetapkan level stop dan limit untuk setiap perdagangan.

Semakin besar ATR pada pasangan tertentu, semakin lebar titik stopnya. Ini masuk akal karena stop yang ketat pada pasangan mata uang yang bergejolak dapat dihentikan terlalu dini. Selain itu, pengaturan stop yang terlalu lebar untuk pasangan yang tidak terlalu bergejolak, pada dasarnya mengambil lebih banyak risiko daripada yang diperlukan.

Indikator ATR bersifat universal karena dapat disesuaikan dengan kerangka waktu apa pun. Cukup atur titik stop Anda sedikit di atas 100% ATR dan atur limit Anda setidaknya pada jarak yang sama dari titik masuk.

Indikator ATR untuk minyak Brent Crude ditampilkan dengan warna biru di bagian bawah grafik dan menunjukkan rata-rata volatilitas tertinggi yang dialami mencapai puncaknya di 135,8 pips. Oleh karena itu, ketika seorang trader menempatkan perdagangan pendek, stop dan limit akan ditempatkan 135,8 pips dari entri, dalam pengaturan rasio risiko terhadap profit 1: 1. Menempatkan stop di sekitar ATR pada dasarnya bertindak sebagai stop volatilitas.

Grafik tersebut memperjelas bahwa dalam hal ini ini rasio risiko terhadap profit 1: 1 akan menutup perdagangan sebelum waktunya. Ini menekankan pentingnya rasio risiko terhadap profit karena trader harus menargetkan lebih banyak pip dengan risiko minimal yang menghasilkan rasio risiko terhadap profit yang lebih baik.

Strategi exit Forex: Ringkasan

  • Ingatlah bahwa trading forex lebih dari sekadar mendapatkan entri yang baik karena keberhasilan perdagangan pada akhirnya akan bergantung pada di mana trader menentukan level keluar dari posisi mereka.
  • Trader pemula dapat membangun kepercayaan dalam perdagangan dengan memiliki rencana perdagangan yang menerapkan strategi keluar yang tepat untuk menutup perdagangan.
  • Strategi keluar perdagangan hanyalah salah satu bagian dari strategi forex yang lengkap.