FOMO - Fear of Missing Out - adalah tambahan yang relatif baru dalam bahasa Inggris, tetapi merupakan salah satu bahasa intrinsik dalam kehidupan kita sehari-hari. Fenomena sebenarnya dari era digital modern, FOMO memengaruhi 69% kaum milenial, tetapi juga dapat memiliki pengaruh signifikan pada praktik perdagangan.
Misalnya, perasaan ketinggalan dapat menyebabkan masuknya perdagangan tanpa cukup berpikir, atau menutup perdagangan pada saat-saat yang tidak tepat karena itulah yang tampaknya dilakukan orang lain. Bahkan dapat menyebabkan trader mengambil risiko modal terlalu banyak karena kurangnya penelitian, atau kebutuhan untuk mengikuti kawanan. Bagi sebagian orang, kesan FOMO yang diciptakan dengan melihat orang lain berhasil hanya diperkuat oleh pasar yang bergerak cepat dan volatilitas; rasanya ada banyak hal yang dilewatkan.
Untuk membantu trader lebih memahami konsep FOMO dalam perdagangan dan mengapa itu terjadi, artikel ini akan mengidentifikasi potensi pemicu dan bagaimana ini dapat memengaruhi kesuksesan trader harian. Ini akan mencakup contoh-contoh utama dan seperti apa kebiasaan trader harian ketika didorong oleh FOMO. Ada berbagai tip tentang cara mengatasi rasa takut, dan emosi lain yang dapat memengaruhi konsistensi dalam perdagangan - salah satu ciri terpenting dari trader yang sukses.
POIN BICARA UTAMA:
FOMO dalam perdagangan adalah Takut Kehilangan peluang besar di pasar dan merupakan masalah umum yang akan dialami banyak trader selama karir mereka. FOMO dapat memengaruhi semua orang, mulai dari trader baru dengan akun ritel hingga trader profesional.
Di era modern media sosial, yang memberi kita akses yang belum pernah terjadi sebelumnya ke kehidupan orang lain, FOMO adalah fenomena umum. Ini berasal dari perasaan bahwa trader lain lebih sukses, dan itu dapat menyebabkan ekspektasi yang terlalu tinggi, kurangnya perspektif jangka panjang, terlalu percaya diri / minimnya kepercayaan diri dan keengganan untuk menunggu.
Emosi sering kali menjadi kekuatan pendorong utama di balik FOMO. Jika dibiarkan, mereka dapat menyebabkan trader mengacuhkan rencana perdagangan dan melebihi tingkat risiko yang nyaman.
Emosi umum dalam perdagangan yang dapat dimasukkan ke dalam FOMO meliputi:
Trader yang bertindak atas FOMO kemungkinan akan berbagi sifat yang sama dan didorong oleh serangkaian asumsi tertentu. Di bawah ini adalah daftar hal-hal teratas yang mungkin dikatakan trader FOMO, yang menjelaskan emosi yang dapat memengaruhi perdagangan:
FOMO adalah perasaan internal, tetapi perasaan itu dapat disebabkan oleh berbagai situasi. Beberapa faktor eksternal yang dapat menyebabkan trader mengalami FOMO adalah:
Selain memengaruhi trader individu, FOMO juga dapat langsung memengaruh pasar. Pasar yang bergerak mungkin didorong secara emosional – trader mencari peluang dan mencari titik masuk saat mereka melihat tren baru sedang terbentuk.
Grafik ini menggunakan indeks S&P 500 sebagai contoh bagaimana pasar dapat bergerak karena sentimen massal trader. Pasar bullish yang stabil dapat dengan cepat melonjak ketika orang mulai ikut-ikutan, karena takut ketinggalan. Mereka juga bisa jatuh, seperti yang terlihat di sini tepat setelah kenaikan tajam. Orang yang terlambat memasuki posisi panjang akan kehilangan uang, yang merupakan skenario terburuk dalam perdagangan FOMO.
Seperti yang dijelaskan di atas, proses menempatkan perdagangan bisa sangat berbeda tergantung pada situasi yang dihadapi dan faktor-faktor yang mendorong keputusan trader. Berikut adalah perjalanan trader FOMO vs trader disiplin - seperti yang akan Anda lihat, ada beberapa perbedaan mendasar yang dapat mmebawa hasil yang sangat berbeda.
Mengatasi FOMO dimulai dengan kesadaran diri yang lebih besar, dan pemahaman akan pentingnya disiplin dan manajemen risiko dalam perdagangan. Meskipun tidak ada solusi sederhana untuk mencegah emosi memengaruhi perdagangan dan menghentikan FOMO di jalurnya, ada berbagai teknik yang dapat membantu trader membuat keputusan yang tepat dan trading dengan lebih efektif.
Mengatasi FOMO tidak terjadi dalam waktu sekejap; ini proses yang berkelanjutan. Artikel ini telah memberikan titik awal yang baik, menyoroti pentingnya psikologi perdagangan dan mengelola emosi untuk mencegah FOMO dari keputusan yang memengaruhi saat melakukan perdagangan.