Pasar saham dan ekonomi yang lebih luas secara historis menunjukkan korelasi. Ketika terjadi kenaikan harga saham, Anda sering bisa berharap ekonomi juga mengalami kenaikan. Tapi apakah ini selalu terjadi? Bagaimana pasar saham mempengaruhi ekonomi, apa arti kehancuran bagi lingkungan ekonomi yang lebih luas, dan apa saja hal-hal penting yang bisa diambil oleh para trader?
Pasar saham penting karena berbagai alasan. Ini memungkinkan trader dan investor berkesempatan mendapatkan keuntungan dari pergerakannya dan menghasilkan kekayaan pribadi, dapat memberikan tolok ukur kesehatan perdagangan dan industri suatu negara, dan memberi bisnis peluang untuk berkembang dan makmur, menguntungkan ekonomi yang lebih luas. Akibatnya, pasar ekuitas yang berfungsi dengan baik sangat berharga bagi bisnis, individu, dan negara.
Hubungan pasar saham dan ekonomi secara luas dapat dicirikan oleh investasi yang mendorong pertumbuhan ekonomi, memungkinkan kepemilikan perusahaan yang meningkatkan kekayaan pribadi, dan ekuitas yang memberikan ukuran kesehatan ekonomi. Akan dijelaskan ketiga faktor tersebut di bawah ini.
1. Investasi Pasar Saham Dapat Memicu Pertumbuhan Ekonomi
Uang yang diinvestasikan investor ke dalam perusahaan memungkinkan perusahaan untuk berinvestasi dalam pertumbuhan. Ketika sebuah bisnis dimulai, itu mungkin harus mengikat, atau bertahan dengan modal kecil. Tetapi ketika saham ditawarkan ke publik melalui IPO, ini memiliki peluang untuk berubah menjadi organisasi terkemuka di sektornya dengan mempekerjakan staf, mendorong inovasi, dan mencapai skala ekonomi. Pada gilirannya, perusahaan dapat membangun pendapatan dan mencapai keunggulan kompetitif yang nyata di pasar, yang secara langsung berdampak pada PDB dan mendorong perekonomian.
Pada 2012, pendapatan global Facebook sudah mencapai $5 miliar, dengan sekitar 5.000 karyawan yang digaji. Namun, IPO perusahaan tahun itu mengumpulkan lebih dari $16 miliar, yang membantu membangun perusahaan mencapai kapitalisasi pasar $630 miliar pada Januari 2020, dengan angka 2018 menunjukkan pendapatan global sekitar $55 miliar dan lebih dari 40.000 karyawan di seluruh dunia - semua menunjukkan dampak ekonomi yang cukup besar dari IPO tersebut.
2. Kepemilikan Perusahaan dapat Memungkinkan Laba Mengesankan
Sementara mewakili risiko terhadap modal, investasi pada saham dan indeks saham utama adalah cara potensial bagi investor individu – tidak hanya pemodal ventura - untuk mengambil kepemilikan di perusahaan yang sukses dan mengumpulkan kekayaan. Modal ini kemudian dapat diinvestasikan kembali atau dibelanjakan, yang berdampak pada perekonomian. Saham secara historis telah membuktikan cara terbaik untuk mengalahkan inflasi dalam jangka panjang, dengan beberapa indeks menunjukkan laba tiga digit sejak awal abad ini.
Indeks Kinerja Jan 2000 – Jan 2020 (SUMBER: IG)
Indeks | Pendapatan |
CAC 40 | 5,2% |
FTSE 100 | 20,7% |
Nikkei 225 | 21,7% |
Indeks Hang Seng | 77,7% |
DAX 30 | 94,3% |
S&P 500 | 135,2% |
Nasdaq 100 | 155,7% |
Dow Jones | 163,8% |
3. Pasar Saham Dapat Mengukur Kekuatan Ekonomi
Pasar saham sering kali dianggap sebagai barometer ekonomi yang dapat diandalkan. Ini mengungkapkan bagaimana kinerja perusahaan besar dan pada gilirannya memberikan kesan terhadap penggerak kesehatan ekonomi, seperti belanja konsumen.
Meningkatnya harga saham dapat berarti kepercayaan bisnis dan konsumen yang lebih tinggi; saham jatuh secara alami sebaliknya. Jika indeks seperti Nasdaq yang berpusat pada teknologi menguat, ini mungkin menunjukkan berbagai hal, misalnya: kepercayaan investor terhadap permintaan elektronik, dan keyakinan pada kekuatan finansial raksasa teknologi seperti Microsoft dan Apple yang memiliki dampak yang lebih besar pada indeks karena pembobotan kapitalisasi pasar.
Semua ini dan lebih banyak lagi bisa menggerakkan indeks, dan kepercayaan itu sendiri bisa melahirkan kepercayaan. Namun, seperti yang disebutkan di bawah ini, hanya karena ada kenaikan dalam saham, tidak berarti ekonomi secara luas membaik, seperti halnya terjadi penurunan tidak berarti ekonomi yang lebih luas mengalami kontraksi.
Sebuah kondisi buruk pasar saham dapat menghancurkan perekonomian. Ketika penurunan siklus bisnis terjadi, sejumlah besar nilai dapat terhapus dari harga saham. Pada gilirannya, ini berarti pengembalian dan dividen yang lebih rendah untuk investor individu, kapitalisasi pasar yang lebih kecil untuk bisnis, lebih sedikit kekayaan untuk dana pensiun, dan lebih sedikit pendanaan untuk perusahaan dalam waktu dekat.
Kurangnya dana seperti itu dapat berarti bisnis tidak dapat tumbuh, yang berarti potensi langkah penghematan biaya diperlukan, seperti pengurangan staf dan penundaan proyek perluasan. Pot pensiun yang lebih kecil juga dapat berarti penundaan pensiun untuk karyawan yang lebih tua, dan ketidakpastian ekonomi berarti dapat mempengaruhi belanja konsumen, hingga PDB.
Namun, meski kehancuran pasar saham jelas dapat menyebabkan kontraksi ekonomi, hasilnya tidak selalu demikian. Demikian pula, jika terjadi kenaikan tidak selalu berarti ekonomi yang berkembang. Selama ada ledakan investor yang tidak rasional dan penilaian yang berlebihan, kinerja pasar saham dapat berfungsi secara independen dari data ekonomi yang lebih luas.
Misalnya, sementara bagan di bawah ini menunjukkan bagaimana S&P 500 jatuh pada 2001 dan 2008 bertepatan dengan resesi, ini juga menunjukkan bagaimana indeks S&P jatuh pada tahun 2011 tapi di 2015 tidak.
Dalam kaitannya dengan hubungan antara pasar saham dan pertumbuhan ekonomi, trader dan investor harus mempertimbangkan FAQ berikut:
1. Bagaimana ekonomi mempengaruhi pasar saham?
Perekonomian dapat memiliki dampak signifikan pada pasar saham, dengan penggerak fundamental seperti payroll non-pertanian, pemilu, suku bunga, inflasi, dan bencana alam, semuanya mampu memengaruhi harga. Pelaku pasar harus memastikan mereka memiliki pegangan pada faktor-faktor ini dan lebih banyak lagi, guna mendapatkan gambaran paling lengkap tentang potensi pergerakan pasar.
2. Apakah penurunan ekuitas berarti resesi?
Penurunan tajam pada ekuitas tidak selalu diartikan awal mula resesi, seperti kenaikan jangka panjang tidak selalu mewakili kekuatan ekonomi yang berkelanjutan. Pertama mungkin disebabkan oleh faktor fundamental yang terisolasi misanya, sedangkan yang terakhir mungkin berarti nilai saham menjadi terlalu tinggi karena spekulasi yang berlebihan.
3. Apa itu saham pertumbuhan vs safe haven?
Ketika pasar bullish terjadi, banyak investor akan melihat pada 'pertumbuhan' saham tradisional seperti Amazon dan Facebook ke dalam portofolio, dan memasukkan lebih sedikit apa yang disebut saham safe haven seperti bisnis pokok konsumen atau perawatan kesehatan. Namun, selama kesulitan ekonomi yang lebih luas, yang terakhir mungkin memiliki kinerja dengan baik karena kebutuhan produk yang mereka tawarkan, bahkan di masa-masa sulit.