Bank sentral sering menganggap perlu untuk melakukan intervensi di pasar valuta asing guna melindungi nilai mata uang negaranya. Bank sentral dapat mencapai ini dengan membeli atau menjual cadangan devisa atau hanya dengan menyebutkan bahwa mata uang tertentu di bawah atau di atas nilainya, memungkinkan peserta pasar forex untuk meresponnya. Artikel ini membahas mengenai berbagai jenis intervensi bank sentral dan fakta penting yang perlu diingat sebelum melakukan perdagangan.
Intervensi valuta asing adalah proses dimana bank sentral membeli atau menjual mata uang asing dalam upaya untuk menstabilkan nilai tukar, atau untuk memperbaiki ketidaksesuaian di pasar saham. Hal ini sering kali disertai dengan penyesuaian berikutnya, oleh bank sentral, pada jumlah uang beredar untuk mengimbangi efek tidak langsung yang tidak diinginkan dalam ekonomi lokal.
Mekanisme yang disebutkan di atas disebut sebagai “intervensi yang disterilkan” dan akan dibahas nanti, bersamaan dengan metode intervensi mata uang lainnya.
Trader harus ingat bahwa ketika bank sentral melakukan langkah ini di pasar forex, pergerakan bisa sangat tidak stabil. Oleh karena itu, penting untuk menetapkan rasio risiko terhadap penghargaan yang tepat dan memanfaatkan manajemen risiko yang hati-hati.
Intervensi oleh bank sentral di pasar forex ketika tren saat ini berlawanan dengan arah yang diinginkan bank sentral terhadap nilai tukar. Oleh karena itu, trader di sekitar intervensi oleh bank sentral sangat mirip dengan trading pembalikan.
Selain itu, pasar forex cenderung mengantisipasi langkah oleh bank sentral yang berarti tidak jarang terlihat pergerakan yang berlawanan dengan tren jangka panjang di saat-saat menjelang intervensi bank sentral tadi. Karena tidak ada jaminan bahwa trader dapat mencari tren baru yang akan muncul sebelum melakukan perdagangan.
Bank sentral umumnya setuju bahwa intervensi diperlukan untuk merangsang perekonomian atau mempertahankan nilai tukar mata uang asing yang diinginkan. Bank sentral akan sering membeli mata uang asing dan menjual mata uang lokal jika mata uang lokal menguat ke tingkat yang membuat ekspor domestik lebih mahal ke negara asing. Oleh karena itu, bank sentral sengaja mengubah nilai tukar untuk menguntungkan perekonomian daerah.
Di bawah ini contoh intervensi yang berhasil dalam menanggapi penguatan Yen Jepang terhadap dolar AS. Bank of Japan berpandangan bahwa nilai tukar tidak menguntungkan dan dengan cepat melakukan intervensi untuk mendepresiasi Yen, menghasilkan pergerakan yang lebih tinggi untuk pasangan USD/JPY. Intervensi berlangsung dalam rentang waktu yang digambarkan oleh lingkaran biru dan efeknya terwujud segera setelahnya.
Meskipun sebagian besar intervensi bank sentral berhasil, ada beberapa contoh ketika hal ini tidak terjadi. Bagan di bawah ini menggambarkan contoh intervensi mata uang dalam pasangan mata uang USD/BRL (Real Brasil). Grafik tersebut menyoroti kedua contoh di mana bank sentral melakukan intervensi untuk menghentikan penurunan dalam Real Brasil. Jelas terlihat bahwa kedua skenario gagal untuk segera memperkuat Real terhadap dolar AS karena dolar terus naik semakin tinggi.
Bank sentral memiliki pilihan jenis intervensi yang berbeda untuk digunakan. Intervensi ini bisa langsung atau tidak langsung. Intervensi langsung, seperti namanya, memiliki efek langsung pada pasar forex, sementara intervensi tidak langsung mencapai tujuan bank sentral melalui cara yang tidak terlalu invasif. Di bawah ini adalah contoh intervensi langsung dan tidak langsung:
Jenis Intervensi | Langsung Atau Tidak Langsung |
Piutang | Tidak Langsung |
Intervensi Operasional | Langsung |
Intervensi Bersama | Langsung dan Tidak Langsung |
Intervensi yang Disterilisasi | Langsung |