Mata uang safe-haven adalah mata uang yang cenderung mempertahankan atau meningkatkan nilainya selama masa ketidakpastian dan ketidakstabilan pasar. Mata uang safe-haven cenderung tidak berkorelasi dengan kinerja saham dan obligasi, membuatnya ideal untuk diperdagangkan saat terjadi kejatuhan pasar.
Apa yang Membuat Suatu Mata Uang Menjadi Safe-Haven?
Saat mempertimbangkan pertanyaan tentang apa yang memenuhi syarat sebagai mata uang safe-haven, faktor yang perlu diperhatikan dapat terkait dengan mata uang itu sendiri. Ini termasuk likuiditas yang kuat, serta iklim ekonomi yang lebih luas di negara penerbitnya - seperti sistem politik yang stabil, pertumbuhan ekonomi, dan keuangan yang stabil.
Namun, faktor-faktor ini tidak selalu sepenuhnya dapat diandalkan sebagai indikator mata uang safe-haven. Misalnya, Yen Jepang dianggap sebagai safe haven meskipun situasi keuangan negara itu lemah, yang termasuk hutang pemerintah terhadap PDB tertinggi di dunia.
Mata Uang Safe-Haven Teratas untuk Diperdagangkan
Daftar mata uang safe-haven termasuk Yen Jepang, Franc Swiss, Euro, dan Dolar AS.
US DOLLAR (USD) | EURO (EUR) | JAPANESE YEN (JPY) | SWISS FRANC (CHF) | |
---|---|---|---|---|
Rank (trading volume) | 1st | 2nd | 3rd | 6th |
Percentage of global trades involving the currency* | 88 | 31 | 22 | 6.9 |
Most commonly traded pair | EUR/USD | EUR/USD | USD/JPY | USD/CHF |
Average amount traded* | $4.4 bn | $1.6 bn | $1.1 bn | $0.24 bn |
Yen Jepang (JPY)
Yen sebagai safe haven didorong oleh faktor-faktor seperti surplus neraca berjalan Jepang yang kuat, menjadikan negara ini sebagai negara kreditur terbesar di dunia. Selain itu, Yen adalah carry trade yang populer, artinya investor sering meminjam Yen dari Jepang, di mana suku bunga rendah, untuk membeli mata uang di negara dengan suku bunga lebih tinggi. Ini dapat mendorong naiknya harga Yen selama gejolak keuangan, karena spekulator internasional memilih untuk melepas posisi berisiko dan membayar kembali pinjaman Yen.
Dolar AS (USD)
Status safe-haven Dolar AS didukung oleh keandalan Treasury AS untuk membayar investornya. Sejak krisis keuangan, kebijaksanaan yang diterima adalah bahwa, selama masa gejolak pasar, investor menjual aset berisiko dan beralih ke Treasury AS dan Dolar AS.
Euro (EUR)
Seperti Dolar AS, ada perdebatan tentang status safe-haven Euro di iklim saat ini. Euro jelas menunjukkan ciri-ciri safe haven dalam beberapa tahun terakhir - pada tahun 2015 analis semakin optimis terhadap Euro, didorong oleh pandangan positif terhadap ekonomi Eropa tertentu. Juga, suku bunga rendah di ekonomi utama Eropa menyebabkan ekspektasi Euro bertindak seperti safe haven.
Franc Swiss (CHF)
Status safe-haven Franc Swiss didukung oleh pemerintah Swiss yang stabil dan sistem keuangan yang kuat. Ini ditambah dengan inflasi yang rendah dan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap bank sentral negara itu, Swiss National Bank.
Salah satu contoh CHF menunjukkan daya tariknya adalah pada tahun 2011, ketika Dolar AS dan Euro mengalir deras ke Franc. Investor yang gelisah berbondong-bondong mencari perlindungan terhadap krisis utang di kedua sisi Atlantik. Ini menyebabkan USD merosot terhadap CHF dari 0,9400 pada awal 2011 menjadi 0,7900 pada bulan Juli, artinya satu Dolar AS hanya bisa membeli 0,79 Franc Swiss. Di sisi Euro, pada Juli 2011 EUR jatuh terhadap CHF menjadi sekitar paritas, dari sekitar 1,3000 di awal tahun.
Seperti Yen Jepang, spekulator carry trade suka menggunakan dana dalam Franc Swiss tanpa biaya pendanaan, dan membayar kembali pinjaman ketika posisi mereka merugi.
Trading Forex Menggunakan Mata Uang Safe-Haven
Saat menggunakan mata uang safe-haven dalam perdagangan forex, trader harus menyadari bahwa beberapa mata uang, seperti yang dibahas di atas, bereaksi terhadap peristiwa pasar secara berbeda. Selain itu, tidak selalu ada kesepakatan tentang mata uang mana yang memenuhi syarat sebagai safe haven.
Misalnya, sementara beberapa orang melihat Krone Norwegia sebagai safe haven, dengan alasan tidak adanya utang bersih negara itu dan surplus neraca berjalannya, yang lain percaya bahwa itu bukan pilihan terbaik karena kurang likuiditas dan terlalu berkorelasi dengan mata uang komoditas.
Selain menggunakan mata uang sebagai safe haven, emas adalah pertimbangan populer bagi trader yang ingin melindungi diri dari risiko berlebih. Emas dilihat sebagai safe-haven karena terbukti sebagai penyimpan nilai, memiliki kegunaan di pasar, dan harganya secara umum tidak terpengaruh oleh keputusan suku bunga dari bank sentral.