Data pertumbuhan ekonomi yang juga dikenal dengan Produk Domestik Bruto (PDB) dinilai memengaruhi pasar yang sangat signifikan di pasar forex. Angka PDB digunakan sebagai indikator oleh para fundamentalis dalam menilai kondisi ekonomi secara keseluruhan dan potensi pertumbuhan suatu negara. Akibatnya, terlihat volatilitas pasar yang lebih besar di pasar forex selama rilis data PDB.
Dikembangkan pada tahun 1934 oleh Simon Kuznets, PDB mengukur output dan produksi barang jadi dalam perekonomian suatu negara. Biasanya, PDB diukur dalam tiga periode waktu yang berbeda: bulanan, triwulanan, dan tahunan. Ini memungkinkan para ekonom dan pelaku pasar mendapatkan gambaran akurat tentang kondisi ekonomi secara keseluruhan.
Ada banyak pendekatan untuk menghitung PDB, namun, Biro Analisis Ekonomi AS menggunakan "Pendekatan Pengeluaran" dengan rumus:
PDB = Konsumsi (C) + Investasi (I) + Belanja Pemerintah (G) + (Ekspor (X) - Impor (M)
Aturan umum saat melihat data PDB adalah dengan melihat apakah angka mengalahkan atau malah di bawah perkiraan (lihat grafik yang relevan di bawah):
• Hasil PDB yang lebih rendah dari perkiraan kemungkinan akan mengakibatkan penjualan mata uang domestik yang berhubungan terhadap mata uang lain melemah, missal USD terdepresiasi terhadap EUR.
• Pembacaan PDB yang lebih tinggi dari proyeksi akan cenderung memperkuat mata uang yang mendasarinya dibandingkan mata uang lainnya (USD menguat terhadap EUR).
Laporan PDB tidak selalu memiliki efek yang sama atau yang diharapkan pada mata uang. Ini penting untuk diingat sebelum mulai masuk pasar.
Sering kali, angka PDB sudah sepenuhnya / sebagian dihargai ke pasar yang berarti bahwa pasar mungkin tidak bereaksi seperti yang diantisipasi setelah angka PDB dirilis.
Laporan data ekonomi terkait secara teratur memungkinkan pasar untuk memastikan perkiraan yang agak akurat. Data yang harus diperhatikan:
Rilis awal PDB adalah empat minggu setelah kuartal berakhir sedangkan rilis final dilakukan tiga bulan setelah kuartal berakhir. Keduanya dirilis oleh Bureau of Economic Analysis (BEA) pada 08:30 ET. Biasanya, pelaku pasar mengharapkan PDB AS tumbuh antara 2,5% hingga 3,5% per tahun.
Tanpa momok inflasi dalam ekonomi yang tumbuh sedang, suku bunga dapat dipertahankan di sekitar 3%. Namun, jika PDB di atas 6% akan menunjukkan bahwa ekonomi AS berada dalam bahaya overheating yang pada gilirannya dapat memicu kekhawatiran inflasi.
Konsekuensi dari hal ini adalah, Federal Reserve mungkin harus menaikkan suku bunga untuk menahan inflasi dan 'memperlambat' ekonomi yang terlalu panas.
Menjaga stabilitas harga adalah salah satu tugas Federal Reserve. PDB harus tetap dalam 'kisaran goldilocks': tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
PDB seharusnya tidak cukup tinggi untuk memicu inflasi atau terlalu rendah yang dapat menyebabkan resesi. Resesi ditentukan oleh inflasi yang negatif selama dua kuartal berturut-turut dari pertumbuhan PDB. 'Sweet spot' PDB bervariasi dari satu negara ke negara lain. Misalnya, China memiliki PDB dalam dua digit.
Trader forex paling tertarik pada PDB karena ini adalah kartu laporan lengkap kondisi ekonomi suatu negara. Sebuah negara 'dihargai' untuk PDB yang tinggi dengan nilai mata uang yang lebih tinggi.
Biasanya ada ekspektasi positif untuk kenaikan suku bunga di masa depan karena ekonomi yang kuat cenderung menguat sehingga menciptakan inflasi yang lebih tinggi. Pada gilirannya, ini menyebabkan bank sentral menaikkan suku bunga untuk memperlambat pertumbuhan dan menahan momok inflasi yang semakin meningkat.
Di sisi lain, negara dengan PDB yang lemah memiliki ekspektasi kenaikan suku bunga yang turun drastis. Faktanya, bank sentral sebuah negara yang memiliki PDB negatif dua kuartal berturut-turut bahkan dapat memilih untuk merangsang perekonomian mereka dengan memangkas suku bunga.
Angka per kuartal cenderung menghasilkan lebih banyak perubahan variabel dalam tren keseluruhan – misalnya. Angka PDB positif mengalahkan perkiraan QoQ mungkin cepat berlalu ketika mempertimbangkan data tahunan (YoY). Data YoY memungkinkan perspektif yang lebih luas yang berpotensi menyoroti tren secara keseluruhan.
Grafik di bawah ini menunjukkan kerangka waktu yang lebih lama untuk pasangan EUR/USD seperti yang terlihat pada Grafik 2 di atas. Grafik ini menunjukkan variasi dalam data QoQ jangka pendek terhadap tren YoY jangka panjang.