Di sepanjang periode pasar yang tidak menentu, trader saham mencari saham safe haven untuk menghadapi badai. Saham lindung nilai juga memungkinkan trader mendiversifikasi portofolio mereka dan mengurangi risiko.
Artikel ini akan menguraikan konsep utama untuk membantu trader memanfaatkan saham safe haven:
Saham safe haven, juga disebut sebagai saham defensif/non-siklik, adalah saham yang diantisipasi akan dipertahankan atau meningkat nilainya selama periode turbulensi pasar. Ini berarti mereka memberikan tingkat risiko yang rendah pada saat ketidakpastian ekonomi.
Saham lindung nilai dicari oleh investor dan trader untuk membatasi eksposur mereka terhadap kerugian jika terjadi penurunan pasar. Namun, saham yang dianggap 'tempat melindungi nilai aset ini' akan berubah seiring waktu karena kondisi pasar berubah.
Penting untuk dicatat bahwa peran saham safe haven adalah untuk mendiversifikasi portofolio atau sekadar mengalahkan kondisi pasar yang terdepresiasi.
Saham yang bersifat siklus adalah saham yang sangat berkorelasi dengan iklim ekonomi saat ini. Saat pasar terpuruk/resesi, harga saham siklikal cenderung turun. Demikian pula, ketika ekonomi berkembang, perusahaan-perusahaan ini cenderung meningkatkan pendapatan seiring dengan kenaikan harga saham. Misalnya, perusahaan otomotif dan maskapai penerbangan seperti Bayerische Motoren Werke AG (BMW) atau Boeing Co.
Saham non-siklik (safe haven) mengacu pada saham yang memberikan investor laba yang konsisten terlepas dari kondisi pasar ekuitas. Saham non siklus ini biasanya mengungguli pasar pada saat resesi tetapi berkinerja buruk selama tahap ekspansi. Saham-saham jenis ini dapat termasuk dalam tiga sektor besar yaitu:
Utilitas seperti air, minyak dan listrik adalah kebutuhan konsumen yang membuat perusahaan-perusahaan ini lebih disukai dalam lingkungan ekonomi yang lambat. Produk konsumen biasa juga disukai karena orang cenderung dapat diandalkan untuk membeli barang-barang ini dalam segala keadaan (kebersihan, makanan dan minuman). Terakhir, perawatan kesehatan bersifat abadi di seluruh keadaan keuangan, ekonomi atau sosial. Misalnya Southern Company, PepsiCo Inc dan Pfizer Inc.
Saham safe haven terbaik untuk diperdagangkan melalui pasar yang bergejolak akan termasuk dalam subkategori saham defensif seperti yang disebutkan di atas. Berikut beberapa diantara saham safe haven umum untuk setiap kategori.
Saham utilitas:
saham bahan pokok konsumen:
Saham perawatan kesehatan:
Paling sering, perdagangan saham safe haven digunakan sebagai alat defensif untuk menghadapi memudarnya ekonomi bahkan saat saham defensif mungkin tidak menghasilkan pengembalian positif.
Kondisi perlambatan ekonomi memungkinkan saham jenis safe haven ini mengungguli pasar saham lainnya, namun hal ini tidak menghasilkan keuntungan. Ada beberapa faktor yang patutu dipertimbangkan saat mengidentifikasi dan memperdagangkan saham pelindung aset:
1. Beta: Trader harus mempertimbangkan beta saham sebelum berinvestasi. Beta mengacu pada korelasi antara saham dan pasar. Satu nilai beta menunjukkan harga yang berkorelasi kuat dengan pasar. Nilai beta yang lebih besar dari satu menandakan keamanan lebih tidak stabil daripada pasar, sementara nilai beta yang rendah (mendekati nol) memiliki lebih sedikit keterkaitan dengan kondisi pasar. Ini akan memungkinkan trader untuk melakukan lindung nilai terhadap peningkatan volatilitas.
2. Dividen: Sebagai pedoman umum, dianggap bahwa saham dengan hasil dividen yang tinggi (lebih dari 6%) adalah hasil yang bagus untuk saham safe haven. Perusahaan-perusahaan ini memiliki persepsi untuk mempertahankan nilai mereka selama periode yang tidak menentu. Dividen juga memberikan sumber pendapatan tetap yang sering diinvestasikan kembali ke perusahaan melalui rencana reinvestasi dividen.
3. Rasio P / E: Saham safe haven terkenal karena undervalued dalam hal rasio P/E-nya. Rasio P/E adalah rasio harga saham perusahaan terhadap laba bersih per saham perusahaan. Rasio ini digunakan untuk menilai perusahaan dan untuk mengetahui apakah mereka overvalued atau undervalued. Saham dengan rasio P/E yang lebih rendah dilihat sebagai undervalued atau outperforming relatif terhadap pergerakan masa lalu yang menjadikan saham ini kandidat yang ideal sebagai safe haven.
4. Perusahaan besar yang sudah mapan: Perusahaan terkemuka yang telah memperkuat pasar saham juga merupakan kandidat luar biasa untuk produk safe haven. Ini karena orang cenderung berpegang pada nama besarnya dan memiliki kepercayaan terhadap perusahaan bahkan selama periode penurunan harga. Jenis saham ini umumnya kehilangan nilai yang lebih sedikit dari saham berkapitalisasi menengah atau kecil dalam resesi.
Tidak ada satu faktor dominan atas faktor lainnya. Trader perlu melakukan penelitian dan analisis menyeluruh sebelum memilih aset pelindung nilai. Semua faktor di atas harus dicermati untuk mendapatkan saham yang paling sesuai dengan risk appetite pada portofolio.
Apa perbedaan antara saham safe haven dan saham defensif ?
Saham safe haven dan saham defensif adalah istilah yang dapat dipertukarkan yang merujuk pada aktivitas saham non-siklus yang sama. Analis dan trader saham pemula tidak boleh bingung dengan berbagai jargon saham. Ini meluas ke banyak area pasar keuangan lain yang mungkin tampak menakutkan. Mengekstrak istilah kompleks dari persamaan akan membantu trader pemula menganalisis aspek penting dari pasar saham.
Aset safe haven tidak hanya terikat pada pasar ekuitas. Trader dapat melihat ke pasar keuangan lainnya untuk pengamanan terhadap penurunan, seperti valas dan emas . Mata uang safe haven sebagai aset safe haven: