STRATEGI RANGE TRADING
Di artikel sebelumnya kita bahas mengenai kondisi pasar yang terbatas (ranging) seringkali diabaikan oleh trader pemula. Biasanya ini karena adanya anggapan potensi keuntungan yang terbatas juga. Jika trading di range dan ingin buy di support, lalu kita harus jual di resistance. Artinya keuntungan maksimum hanya sebatas jarak antara support dan resistance.
Padahal, kenyataannya tidak selalu benar. Karena ada banyak cara untuk melakukan trading range atau mean-reversion (pembalikan arah) yang cukup bagus.
Inti dari trading range adalah trader mencari peluang untuk membua posisi buy di sekitar support atau di support tersebut dengan antisipasi harga naik. Atau sebaliknya, membuka posiis Sell di sekitar resistance dengan perkiraan harga akan turun. Pastinya, pergerakan ini bisa dibatasi oleh sisi pasar lainnya. Namun, ada potensi kelanjutan yang lebih besar.
Coba bayangkan sejenak, seorang trader yang ingin Sell di resistance setelah harga bergerak dalam range; dan ketika harga benar-benar turun ke support, trader tersebut hanya perlu keluar sebagian dari posisi dengan menutup sebagian transaksinya. Bahkan ada opsi untuk memindahkan stop-loss ke break-even pada titik ini. Sehingga, jika terjadi skenario terburuk dengan pasar berbalik arah - mereka masih memiliki perlindungan.
Tapi, jika trader mengantisipasi penurunan lebih lanjut, mereka dapat mempertahankan posisi yang tersisa dengan antisipasi breakdown menembus ke bawah support. Dan jika itu benar-benar terjadi, maka trader tersebut telah mempertahankan entri short dalam range ke breakout bearish baru.
MENGGUNAKAN AKSI HARGA UNTUK MENCARI SUPPORT DAN RESISTANCE
Masih ingat dengan pembahasan Support dan Resistance? Pergerakan Support dan Resistance dari harga sebelumnya dapat membantu para trader dan ini berlaku terutama untuk kondisi pasar yang terbatas atau dalam kisaran terbatas. Di sini, para trader pada dasarnya mencari Support dan Resistance untuk bertahan sebagaimana yang ditunjukkan oleh pembalikan rata-rata dalam pasar tersebut. Dan salah satu cara yang lebih umum untuk menemukan Support adalah dengan mencari area pada grafik yang sebelumnya telah menunjukkan titik balaik atau infleksi.
Lalu para trader dapat menunggu bukti bahwa pembeli telah masuk di sekitar support atau penjual masuk di sekitar resistensi, dan ini dapat diilustrasikan oleh sumbu lilin.
Grafik Empat Jam USD/CAD
Salah satu metode sederhana yang dapat dijelaskan di sini adalah menggunakan indikator tambahan untuk mencari entri yang memungkinkan setelah kondisi pasar ranging sudah terlihat. Jadi, seperti yang kita lihat sebelumnya dengan ADX, jika ADX di bawah 20, trader kemudian dapat mencari entri berdasarkan mean reversion (pembalikan rata-rata) harga. Ini dapat membantu menghilangkan banyak skenario seolah pembalikan arah (karena pembalikan arah adalah gerakan melawan tren) dan juga membantu memfilter tren.
Pada grafik di bawah ini, diilustrasikan bagaimana strategi tersebut dapat terlihat. Ada dua indikator di bagian bawah grafik: di atasnya Average Directional Index (ADX) dan di bawahnya Slow Stochastic, seperti yang terlihat di bagian indikator teknikal.
Logikanya akan diatur sehingga jika ADX di bawah 20, trader kemudian dapat melihat sinyal dari indikator seperti Stochastic atau CCI. Pada grafik di bawah ini, telah teridentifikasi sinyal bullish melalui persilangan stochastic dengan garis biru dan sinyal bearish dengan garis merah. Ketika ADX kembali di atas 20, tidak ada sinyal yang diinvestigasi.
Grafik Harian (Daily) EUR/USD
RINGKASAN RANGE TRADING
Seperti yang terlihat dari grafik di atas, logika sederhana seperti itu dapat membantu trader untuk menemukan dan mengidentifikasi range (kisaran) bersama dengan beberapa informasi yang dapat digunakan tentang bagaimana mereka dapat bekerja dengan range tersebut.
Namun sekali lagi, untuk menegaskan kembali, salah satu alasan yang lebih menarik untuk range trading secara umum adalah kemampuan untuk mengelola risiko. Jadi, jika support atau resistance ditembus, trader akan mengetahui secara relatif lebih awal bahwa strategi yang mereka gunakan tampaknya tidak akan berhasil.
Range trading sering diabaikan oleh trader pemula karena ini bukan lingkungan pasar yang ideal. Jika range bertahan, potensi keuntungan ke atas akan terbatas. Dan meskipun ada cara untuk memanfaatkan hal ini, ini bukanlah pergerakan liar seperti Bitcoin yang banyak dicari orang dalam hal volatilitas.
Namun, bagi trader profesional yang mencari konsistensi dan protokol pengelolaan risiko yang mudah diatur, ini bisa menjadi keuntungan. Inilah sebabnya mengapa trader berpengalaman mungkin lebih memilih lingkungan pasar yang 'kurang menghibur' ini.