BEBERAPA JENIS KONDISI PASAR
Kita bisa saja menyebutkan jenis kondisi pasar berdasarkan berbagai latar belakang yang berbeda yang mungkin ditemui oleh para trader. Tapi, jika kita mengurangi pergerakan harga menjadi penyebut terkecilnya, sebenarnya kita hanya bisa menyebut dua pergerakan harga. Apakah pasar sedang lagi tren atau tidak.
Jika harga membentuk titik atas yang lebih tinggi dan titik bawah yang lebih tinggi, berarti tren sedang naik. Sebaliknya, jika harga membentuk titik bawah yang lebih rendah baru dan titik atas yang lebih rendah, berarti tren sedang turun. Jika tidak membentuk keduanya, berarti tidak tren sama sekali, sesederhana itu.
Keadaan tanpa tren tersebut sering disebut sebagai 'Range' atau harga dalam rentang sangat sempit. Tepi itu bisa menyesatkan: Range harga biasanya memiliki pola simetri yang melekat, dengan beberapa bagian distribusi yang merata di sekitar support dan resistance, yang membuat harga terlihat terbatas dalam saluran yang sempit pada grafik.
Siapa pun yang menghabiskan cukup waktu menganalisis grafik akan segera mengetahui bahwa range (rentang) yang sempurna jarang muncul. Ini adalah jenis kondisi pasar di mana para edukator trading mungkin perlu menghabiskan waktu 30 menit atau satu jam untuk menemukan contoh ideal range harga ini untuk mengilustrasikan uraian mereka tentang seperti apa range yang datar dan sempurna.
Namun, dalam praktiknya hal ini menyesatkan; karena sebagian besar keadaan tanpa tren yang Anda temukan di pasar tidak akan memiliki banyak simetri, dan terkadang kondisinya sangat tidak beraturan. Jadi, sebelum membahas hal lain yang lebih rumit, mari kita definisikan dulu apa itu Range.
APA ITU RANGE (RENTANG)?
Sebuah range (rentang) adalah kondisi pasar yang berada di antara support dan resistance, tanpa menunjukkan tren yang jelas, dan cenderung mengalami Mean Reversion (kembali ke harga rata-rata).
Tapi dalam mengidentifikasi range bisa menjadi subjektif. Apa yang terlihat sebagai range bagi satu trader mungkin tidak terlihat demikian bagi trader lainnya. Belum lagi kita memperhitungkan kerangka waktu (timeframe). Mungkin pasar sedang dalam rentang terbatas pada timeframe Hourly, tetapi apakah itu benar-benar range jika itu hanya titik jeda dalam tren yang lebih besar pada grafik Daily?
Anggaplah kita menggunakan indikator Average Directional Index (ADX), yang memiliki tujuan tunggal untuk menunjukkan kekuatan tren. Keuntungan penggunaan ADX, indikator ini tidak mencoba melakukan banyak hal sekaligus, hanya menunjukkan kekuatan tren selama periode x terakhir (dengan x adalah input yang dapat disesuaikan oleh trading), biasanya 14 periode.
Ketika menggunakan indikator ini, range dapat didefinisikan sebagai kondisi di mana pembacaan ADX berada di bawah nilai 20. Seperti yang digambarkan pada grafik harian di bawah ini, indikator ADX diterapkan pada pasangan EUR/USD, dan setiap kejadian indikator bergerak di bawah 20 ditandai dengan kotak biru yang sesuai ditambahkan pada grafik harga selama periode tersebut.
MENGAPA TRADING DENGAN RANGE (RENTANG) HARGA?
Di pasar global di mana banyak investor memiliki akses ke saham, mata uang, dan komoditas, tidak ada alasan kuat kenapa trading dalam kondisi pasar yang tidak dikuasai.
Uniknya, banyak trader memilih untuk fokus pada range tersebut sambil mengabaikan breakout (tembusan) atau bahkan tren. Salah satu alasan utama trader mencari range adalah konsistensi. Ini seperti pernyataan "jika/maka" yang sederhana, yang memungkinkan pengelolaan risiko yang lebih mudah. Jika range tersebut breakout (tembus), trader mungkin tidak ingin bertahan di kondisi pasar tersebut lebih lama.
Jika ingin memperluas pembicaraan untuk memasukkan pembalikan rata-rata, ini juga bisa termasuk Mean Reversion (kembali ke harga rata-rata), ini juga bisa mencakup pembalikan harga (reversal) yang secara tradisional merupakan kondisi berbahaya untuk dihadapi karena pada dasarnya, trader sedang mencari sesuatu yang 'baru' untuk terjadi.
Namun, keuntungan dari pendekatan semacam ini adalah penetapan manajemen risiko yang jelas. Jika seorang trader ingin masuk posisi dengan Mean Reversion dari level support, dan kemudian level support tersebut ditembus, trader dapat mencoba keluar posisi dengan cepat dengan tujuan untuk membatasi kerugian, daripada hanya diam dan berharap perdagangan kembali di atas titik masuk mereka.
KESIMPULAN
Trading dalam rentang harga adalah strategi yang efektif dalam kondisi pasar di mana harga cenderung bergerak dalam kisaran yang stabil. Namun, penting bagi pedagang untuk selalu waspada terhadap potensi breakout dan menggunakan alat analisis teknis untuk mengelola risiko dan meningkatkan akurasi perdagangan mereka.
Jadi, trading dengan range itu menawarkan batasan yang cukup jelas bagi trader untuk menempatkan stop loss mereka, yang dapat membuat salah satu elemen terpenting dari strategi trading atau manajemen risiko menjadi lebih mudah diatasi.