Support dan resistance adalah pilar kuat dalam perdagangan dan semua strategi memiliki beberapa jenis analisa support / resistance (S/R) yang dibangun di dalamnya. Support dan resistance cenderung berkembang di sekitar area utama di mana harga secara teratur telah mendekati dan kemudian rebound. Artikel ini menjelaskan apa itu level support dan level resistance dan mencakup strategi perdagangan support dan resistance populer.
Topik Pembahasan Trading Penggunaan Support dan Resistance
Support dan resistance adalah salah satu teknik analisa teknikal yang paling banyak diikuti di pasar keuangan. Ini adalah metode sederhana untuk menganalisa grafik dengan cepat untuk menentukan tiga hal yang menarik bagi seorang trader:
Jika seorang trader dapat menjawab ketiga item di atas, maka pada dasarnya mereka memiliki ide trading. Mengidentifikasi area support dan area resistance pada grafik dapat menjawab pertanyaan tersebut untuk trader.
Support adalah area pada grafik di mana harga telah turun tetapi berusaha untuk terus menembus turun. Diagram di atas menunjukkan bagaimana harga turun ke area support dan kemudian 'memantul' dengan tajam dari level ini.
Secara teori, support adalah tingkat harga di mana permintaan (daya beli) cukup kuat untuk mencegah penurunan harga lebih lanjut. Alasannya adalah, saat harga semakin mendekati support, dan menjadi lebih murah dalam prosesnya, pembeli melihat kesepakatan yang lebih baik, dan lebih cenderung buy. Penjual menjadi lebih kecil kemungkinannya untuk menjual, karena mereka mendapatkan kesepakatan yang lebih buruk. Dalam skenario itu, permintaan (pembeli) akan melampaui penawaran (penjual) dan itu akan mencegah harga jatuh di bawah support.
Resistance adalah area pada grafik di mana harga telah naik tetapi berupaya menembus ke atasnya. Diagram di atas menunjukkan bagaimana harga naik ke area resistance dan kemudian "memantul" dengan tajam dari level ini.
Resistensi adalah tingkat harga di mana penawaran (daya jual) cukup kuat untuk mencegah harga naik lebih lanjut. Alasan di balik ini adalah karena harga semakin mendekati resistensi, dan menjadi lebih mahal dalam prosesnya, penjual lebih cenderung untuk menjual dan pembeli menjadi cenderung tidak membeli. Dalam skenario itu, penawaran (penjual) akan mengatasi permintaan (pembeli) dan itu akan mencegah harga naik melampaui resistensi.
Di bawah ini adalah empat strategi popular untuk perdagangan dengan area support dan area resistance:
1. Trading dengan Range
Trading range terjadi di ruang antara level support dan level resistance karena trader berniat untuk buy di level support dan menjual di resistance. Pikirkan area antara level support dan resistance sebagai sebuah ruangan. Level support adalah lantai dan level resistance langit-langitnya. Range ini cenderung muncul di pasar perdagangan sideways di mana tidak ada indikasi yang jelas tentang tren.
Pro Tip - Level support dan levelresistance tidak selalu merupakan garis yang sempurna. Terkadang harga akan memantul di area tertentu, bukan di garis lurus yang sempurna.
Pedagang perlu mengidentifikasi rentang perdagangan dan oleh karena itu, perlu mengidentifikasi area support dan area resistance. Area support dan area resistance ini dapat diidentifikasi dan ditunjukkan pada grafik di bawah ini:
Ketika pasar terikat pada kisaran, pedagang cenderung mencari entri panjang ketika harga memantul dari dukungan dan entri pendek ketika harga memantul dari resistensi.
Jelas terlihat bahwa harga tidak selalu patuh terhadap batas level support dan level resistance, itulah sebabnya trader harus mempertimbangkan menentukan stop di bawah support saat posisi buy, dan di atas resistance saat sell.
Ketika harga benar-benar keluar dari kisaran yang ditentukan, ini bisa disebabkan oleh penembusan atau penembusan palsu, juga dikenal sebagai "pemalsuan". Sangat penting untuk mengadopsi manajemen risiko yang baik untuk membatasi risiko penurunan ketika pasar menembus range perdagangan.
2. Strategi breakout (mundur)
Seringkali terjadi setelah periode ketidakpastian arah, harga akan menembus dan mulai menjadi tren. Trader sering mencari breakout seperti itu di bawah support atau di atas resistance untuk memanfaatkan momentum yang semakin meningkat dalam satu arah. Jika momentum ini cukup kuat maka berpotensi untuk memulai tren baru.
Namun, dalam upaya untuk menghindari jatuh ke dalam perangkap trading breakout palsu, trader berpengalaman cenderung menunggu pullback (menuju support atau resistance) sebelum melakukan trading.
Misalnya, grafik di bawah ini menunjukkan level support yang kuat sebelum seller menekan harga ke bawah support. Banyak trader mungkin terbawa suasana dan terburu-buru untuk melakukan perdagangan pendek sebelum waktunya. Sebaliknya, trader harus menunggu respons di pasar (pembeli mencoba mendapatkan kendali) untuk mogok sebelum melakukan perdagangan pendek.
Dalam skenario di bawah ini, trader harus menunggu pasar terus bergerak turun, setelah pullback, sebelum mencari titik masuk.
3. Strategi garis tren
Strategi trendline memanfaatkan trendline baik sebagai support atau resistance. Cukup buat garis yang menghubungkan dua atau lebih titik tertinggi dalam tren turun, atau dua atau lebih titik terendah dalam tren naik. Dalam tren yang kuat, harga akan memantul dari garis tren dan terus bergerak searah tren. Oleh karena itu, trader seharusnya hanya mencari entri ke arah tren untuk perdagangan probabilitas yang lebih tinggi.
4. Menggunakan Moving Average sebagai support dan resistance
Moving Average dapat berfungsi ganda sebagai support dan resistance dinamis. Moving average yang populer untuk disertakan adalah moving average periode 20 dan 50, yang dapat diubah sedikit menjadi moving average periode 21 dan 55 untuk menggunakan angka Fibonacci. Tidak jarang trader memasukkan MA 100 dan 200 dan pada akhirnya, terserah kepada trader untuk menemukan pengaturan yang mereka sukai.
Dari grafik di bawah ini, jelas terlihat bahwa MA 55 awalnya bergerak di atas pasar sebagai garis resistensi. Pasar kemudian turun dan berbalik dan MA 55 kemudian menjadi tingkat support yang dinamis. Trader dapat menggunakan garis tren ini untuk membuat keputusan yang tepat tentang pasar yang cenderung terus menjadi tren dan yang rentan terhadap penembusan.