Strategi Trading EMA: Gambaran Umum
EMA adalah hasil penyesuaian dari simple moving average (SMA). EMA adalah indikator yang termasuk pada sebagian besar paket grafik yang memungkinkan trader mengidentifikasi tren serta potensi sinyal masuk dan keluar. Ketika digunakan pada pasar yang sedang tren, trader memiliki banyak pilihan dalam hal strategi. Artikel ini akan mengulas EMA dan bagaimana EMA ini dapat digunakan untuk membuat strategi lengkap untuk tren forex.
Strategi perdagangan EMA yang dibahas di bawah ini akan berkisar pada penggunaan serangkaian EMA (Exponential Moving Average). Sama halnya seperti SMA, instrumen ini bekerja dengan langsung menampilkan rata-rata harga untuk periode yang dipilih pada grafik. Namun, perhitungan EMA menggabungkan bobot untuk lebih menekankan pada harga terbaru. Bobot ini ditempatkan untuk menghilangkan beberapa lag yang ditemukan dengan SMA secara umum. Ini membuat EMA menjadi kandidat sempurna untuk perdagangan tren.
Sebelum masuk ke posisi berbasis tren, trader perlu memastikan tren. Grafik di bawah ini menunjukkan grafik Harian EUR/USD. Perhatikan, pasangan ini membentuk level atas yang lebih tinggi bersama dengan posisi terendah yang lebih tinggi, yang membuat pasangan EUR/USD menjadi kandidat kuat untuk tren naik. Analisis ini dapat dikonfirmasi dengan penggunaan EMA 200 seperti yang ditandai pada grafik. Secara tradisional harga dalam posisi bullish ketika harga di atas 200 EMA dan bearish jika harga berada di bawah rata-rata.
Analisis tren EUR/USD:
Setelah arah pasar diidentifikasi, para trader kemudian dapat menggunakan serangkaian EMA untuk memasuki pasar. Di bawah ini memasukkan EMA periode 12 dan 26 ke dalam grafik. Karena trader ingin buy dalam tren naik, penting untuk mengidentifikasi area di mana momentum berbalik ke arah tren. EMA dapat membantu trader menguraikan ini dengan mengenali area di mana moving average periode yang lebih pendek (12) melintasi di atas periode yang lebih lama (26) EMA. Pada titik ini trader dapat melihat untuk masuk posisi beli.
Grafik EUR/USD menunjukkan beberapa kemungkinan entri beli menggunakan EMA. Ingat, proses ini dapat direplikasi untuk tren penurunan dengan posisi sell jika EMA periode 12 melintasi di bawah 26.
Entri EUR/USD:
Sekarang perdagangan telah dibuka, trader perlu mengidentifikasi kapan saatnya untuk keluar dari pasar. Ini adalah langkah ketiga dan terakhir dalam mengembangkan strategi yang sukses. Di sini trader dapat memilih berbagai kombinasi stop/limit dan risk-reward untuk disesuaikan dengan kebutuhan trading mereka. Namun, EMA dapat dimasukkan ke dalam strategi keluar pasar juga. Trader melakukan buy saat kembali ke momentum bullish oleh karena itu, trader harus menutup posisi saat momentum mereda. Hal ini dapat ditemukan dalam uptrend ketika harga bergerak mundur dan menyentuh EMA periode 12.
Posisi stop juga harus ditempatkan saat trading mengikuti tren. Salah satu metodologi sederhana adalah menempatkan stop di bawah ayunan tinggi atau rendah pada grafik. Dengan cara ini jika tren berubah, posisi apa pun bisa keluar dari kerugian secepat mungkin. Bagan di bawah ini menunjukkan teknik ini menggunakan sebagian dari contoh perdagangan di atas.
EUR/USD keluar:
EMA adalah instrumen serbaguna karena dapat digunakan untuk mengidentifikasi tren, entri, dan titik keluar. Ini memberikan proses perdagangan yang lengkap bagi para trader yang mencari sistem perdagangan tren sederhana. EMA sering terlihat kompleks, namun artikel di atas menunjukkan betapa sederhana dan efektifnya indikator ini baik untuk trader pemula maupun berpengalaman.